Final Piala Dunia Antarklub 2018

Final Piala Dunia Antarklub 2018

Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2018 adalah pertandingan babak final dari Piala Dunia Antarklub FIFA 2018, suatu turnamen antarklub sepak bola internasional yang diselenggarakan di Uni Emirat Arab. Pertandingan ini merupakan pertandingan final ke-15 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, suatu turnamen yang diselenggarakan FIFA untuk mempertemukan masing-masing klub juara dari enam konfederasi, serta pemenang liga dari negara tuan rumah.

Pertandingan babak final ini mempertemukan klub Real Madrid dari Spanyol (juara bertahan yang telah memenangkan dua edisi terakhir dari kompetisi ini), yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, dan klub Al-Ain dari Uni Emirat Arab, yang mewakili negara tuan rumah sebagai juara bertahan UAE Pro-League.[3] Pertandingan ini diadakan di Zayed Sports City Stadium di Abu Dhabi pada 22 Desember 2018.[4]

Real Madrid memenangkan pertandingan final dan memperoleh gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA untuk kali ketiga secara beruntun dan kali keempat secara keseluruhan dengan skor akhir 4–1, sekaligus melampaui pencapaian Barcelona sebagai tim dengan gelar juara terbanyak dalam kompetisi ini.[5]

Dalam tabel berikut, pertandingan final yang dilaksanakan hingga 2005 berada pada era Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA, sedangkan pertandingan sejak 2006 dilaksanakan pada era Piala Dunia Antarklub FIFA.

Catatan: Pada 27 Oktober 2017, FIFA resmi mengakui semua juara Piala Interkontinental sebagai juara dunia antarklub, dengan status yang sama dengan Piala Dunia Antarklub FIFA.[6]

Zayed Sports City Stadium di Abu Dhabi dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan final pada Mei 2018, setelah menyelenggarakan pertandingan final pada 2009, 2010, dan 2017.[7] Stadion ini merupakan stadion terbesar di Uni Emirat Arab dan sering digunakan dalam pertandingan yang dilakoni tim nasional sepak bola Uni Emirat Arab.[8] Zayed Sports City Stadium telah menyelenggarakan Final Piala Asia 1996 dan akan menyelenggarakan beberapa pertandingan dalam Piala Asia AFC 2019. Stadion ini juga tampil dalam uang kertas senilai 200 Dirham.[9] Stadion berkapasitas 43.000 kursi ini dibuka pada 1980 dan juga menyelenggarakan beberapa pertandingan dalam Piala Dunia U-20 FIFA 2003 dan Piala Dunia U-17 FIFA 2013.[10][11]

Real Madrid lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA, untuk kelima kalinya secara keseluruhan, sebagai juara Liga Champions UEFA 2017–2018 dengan mengalahkan Liverpool pada babak final.[12] Klub ini menjuarai tiga dari empat edisi Piala Dunia Antarklub sebelumnya, yakni pada 2014, 2016, dan 2017.[13] Piala Dunia Antarklub edisi kali ini merupakan partisipasi klub yang kelima kali dan penampilan ketiga secara beruntun, yang sekaligus menjadi rekor bagi tim perwakilan Eropa. Pertandingan ini merupakan pertandingan final keempat bagi klub (setelah 2014, 2016, dan 2017), serta menyamai rekor yang diperoleh Barcelona. Pertandingan ini juga merupakan pertandingan final ketiga secara beruntun bagi klub, serta memperpanjang rekor dari edisi sebelumnya. Pertandingan ini menjadi pertandingan final yang menampilkan tim dari Eropa untuk ke-14 kalinya secara berturut-turut (hanya pertandingan final pertama pada 2000 yang tidak menampilkan tim dari Eropa), serta pertandingan yang menampilkan tim dari Spanyol untuk ke-8 kali secara keseluruhan dan ke-5 kali secara berturut-turut. Jika Real Madrid menang, Real Madrid akan memegang rekor sebagai tim yang paling sering menjuarai Piala Dunia Antarklub dengan empat gelar, sekaligus memecahkan rekor Barcelona. Kemenangan tersebut juga akan memperpanjang rekor gelar juara secara beruntun bagi suatu tim (3), gelar terbanyak untuk suatu konfederasi (11 gelar untuk UEFA), gelar juara beruntun terbanyak bagi suatu konfederasi (6 gelar untuk UEFA, memecahkan rekor sebelumnya antara 2007 dan 2011), gelar terbanyak bagi suatu negara (7 gelar untuk Spanyol), dan gelar juara beruntun terbanyak bagi suatu negara (5 untuk Spanyol).

Al-Ain lolos ke Piala Dunia Antarklub untuk pertama kalinya sebagai juara UAE Pro-League musim 2017–2018, kompetisi antarklub tertinggi di Uni Emirat Arab.[15] Al-Ain menjadi klub pertama asal Uni Emirat Arab yang mencapai babak final Piala Dunia Antarklub,[16] sekaligus sebagai tim kedua dari Asia (setelah Kashima Antlers pada 2016). Pertandingan final ini juga menjadi pertandingan final keempat yang menampilkan perwakilan tuan rumah (setelah Corinthians pada 2000, Raja Casablanca pada 2013, dan Kashima Antlers dan 2016). Jika Al-Ain menang, Al-Ain akan menjadi tim pertama dari luar Eropa dan Amerika Selatan yang menjuarai Piala Dunia Antarklub, sekaligus tim kedua dari negara tuan rumah yang menjuarai turnamen ini (setelah Corinthians pada 2000).

Pertandingan final ini menjadi pertandingan final kedua yang mempertemukan tim dari Asia dan Eropa, setelah Real Madrid menang atas Kashima Antlers pada pertandingan final edisi 2016. Pertandingan ini juga menjadi pertandingan final ketiga yang mempertemukan tim perwakilan tuan rumah dan tim dari Eropa. Kedua pertandingan sebelumnya dimenangkan tim dari Eropa (Bayern München menang atas Raja Casablanca pada 2013, dan Real Madrid menang pada 2016). Pertandingan ini juga menjadi pertandingan final keempat yang tidak menampilkan tim dari Amerika Selatan setelah 2010, 2013, dan 2016 (semua pertandingan tersebut dimenangkan oleh tim dari Eropa).

Sebagai juara Eropa, Real Madrid mulai bermain pada babak semi-final dengan menghadapi juara Asia, Kashima Antlers dari Jepang. Kashima, yang telah mengalahkan juara CONCACAF Guadalajara, dikalahkan Real Madrid pada pertandingan final 2016.[17] Madrid mengalahkan Antlers dengan skor akhir 3–1 melalui hat-trick yang dicetak oleh Gareth Bale dalam waktu 11 menit pertandingan.[18] Bale mencetak gol pertama pada menit ke-44 dan menambah dua gol pada menit ke-53 dan ke-55 pada awal babak kedua; Shoma Doi mencetak satu gol hiburan untuk Kashima pada menit ke-78 setelah dinyatakan onside oleh asisten wasit video.[19][20]

Pada babak pertama yang berlangsung pada 12 Desember, Al-Ain mengalahkan Team Wellington melalui adu penalti setelah imbang 3–3 di Hazza bin Zayed Stadium. Wellington, klub semi-professional yang lolos sebagai juara Liga Champions OFC, memasuki pertengahan waktu pertandingan dengan keunggulan 3–1 yang kemudian diakhiri dengan gol penyama kedudukan melalui tendangan voli dari Marcus Berg.[21] Skor tetap tidak bertambah setelah perpanjangan waktu dan berlanjut ke babak adu penalti, yang dimenangkan Al-Ain dengan skor 4–3 setelah lima kali percobaan setelah penjaga gawang Khalid Eisa melakukan dua penyelamatan.[22][23]

Al-Ain kemudian menghadapi juara Afrika Espérance de Tunis dalam pertandingan babak kedua, yang digelar tiga hari kemudian di Hazza bin Zayed Stadium. Al-Ain secara mengejutkan mengalahkan Espérance 3–0 setelah memulai pertandingan dengan dua gol yang dicetak pada 16 menit pertama.[24] Al-Ain kembali membuat kejutan pada babak semi-finals, dengan mengalahkan juara Copa Libertadores River Plate melalui adu penalti dan melaju ke babak final Piala Dunia Antarklub.[25] Pertandingan ini dimulai dengan dua gol awal yang dicetak oleh Rafael Santos Borré bagi River Plate setelah gol pembuka dari Berg; setelah gol penyeimbang dianulir oleh asisten wasit video, Caio Lucas Fernandes mencetak gol bagi Al-Ain pada menit ke-51 untuk menyamakan kedudukan dengan skor 2–2. Setelah perpanjangan waktu tanpa tambahan gol, berkat penyelamatan oleh penjaga gawang Eisa, Al-Ain mengalahkan River Plate dengan skor 5–4 melalui adu penalti, dengan penyelamatan yang dilakukan oleh Eisa terhadap tendangan Enzo Pérez dari River Plate.[26][27] Kemenangan tersebut menjadi kemenangan kedua bagi Al-Ain melalui adu penalti.[28][29] Pertandingan babak semi-final melawan River disebut sebagai "pencapaian terbesar" dalam sejarah sepak bola Uni Emirat Arab oleh Zoran Mamić, manajer Al-Ain.[28]

Real Madrid memiliki penguasaan bola sebanyak 70 persen pada babak pertama dan memanfaatkan celah pertahanan Al-Ain untuk menciptakan 11 tendangan.[30] Setelah tendangan dari pemain Al-Ain Hussein El Shahat ditangkap oleh penjaga gawang lawan, Luka Modrić mencetak gol pembuka untuk Madrid pada menit ke-14 melalui tendangan dari kaki kiri.[31] Caio berusaha menyamakan kedudukan semenit kemudian, tetapi dinyatakan offside. Babak pertama berakhir dengan keunggulan 1–0 bagi Madrid, dengan beberapa tendangan yang ditangkap oleh penjaga gawang Al-Ain Khalid Eisa.[32]

Madrid membuka babak kedua dengan beberapa serangan menuju gawang lawan sambil mempertahankan penguasaan bola. Gol kedua tercipta pada menit ke-60 melalui sepakan jarak jauh oleh Marcos Llorente.[31] Laju pertandingan melambat saat Al-Ain berusaha mencetak gol hiburan melalui Caio yang memanfaatkan kesalahan yang dilakukan Sergio Ramos tetapi tidak berhasil mencetak skor ke gawang yang dijaga oleh Thibaut Courtois.[30] Ramos membalasnya dengan mencetak gol pada menit ke-79, melalui sundulan kepala setelah menerima tendangan sudut oleh Modrić saat melakukan serangan balasan, sehingga memberikan keunggulan tiga gol bagi Real Madrid. Enam menit berselang, tendangan bebas Caio diterima pemain bek kiri Tsukasa Shiotani, yang mencetak satu-satunya gol bagi Al-Ain dalam pertandingan ini.[32] Pada waktu tambahan, sebuah gol bunuh diri dicetak oleh Yahya Nader dari Al-Ain melalui umpan silang dari pemain pengganti Madrid Vinícius Júnior. Gol tersebut menjadi gol terakhir bagi Madrid untuk memperpanjang keunggulan menjadi 4–1.[31]

Dengan kemenangan tersebut, Real Madrid menjadi pemegang rekor gelar juara terbanyak dalam Piala Dunia Antarklub dengan mengoleksi empat gelar. Real Madrid juga menciptakan rekor gelar paling beruntun dengan memperoleh gelar ketiga secara berturut-turut.[5][32] Ini merupakan trofi pertama yang dimenangkan oleh manajer Santiago Solari, yang mulai ditugaskan oleh Real Madrid pada Oktober lalu; Solari memuji Al-Ain karena perjuangannya menuju babak final dan menyebutnya sebagai "pencapaian yang berarti".[36]

Marcos Llorente, yang mencetak satu gol dalam pertandingan ini, memenangkan penghargaan pemain terbaik dalam pertandingan final.[5] Gareth Bale dari Real Madrid memenangkan penghargaan Golden Ball sebagai pemain terbaik dalam turnamen ini, serta menjadi pencetak gol terbanyak dengan mengoleksi tiga gol (bersama Rafael Santos Borré dari River Plate). Caio dari Al-Ain memenangkan Silver Ball. Real Madrid juga memenangkan penghargaan FIFA Fair Play karena catatan disipliner terbaik selama turnamen.[37]

Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 adalah pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA 2022, sebuah turnamen antarklub sepak bola internasional yang diselenggarakan di Maroko. Pertandingan ini menjadi final ke-19 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, sebuah turnamen yang diselenggarakan FIFA dengan peserta klub-klub juara dari masing-masing enam konfederasi benua beserta klub juara liga negara tuan rumah.

Pertandingan ini dimainkan di Stadion Pangeran Moulay Abdellah, Rabat pada 11 Februari 2023,[3] antara klub asal Spanyol Real Madrid, yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, melawan klub asal Arab Saudi Al-Hilal, yang mewakili AFC.[cat. 1]

Real Madrid memenangi pertandingan dengan skor 5–3 dan meraih gelar Piala Dunia Antarklub FIFA kelima sekaligus gelar kejuaraan dunia antarklub kedelapan.[1] Dengan jumlah delapan gol, pertandingan ini menjadi final dengan skor terbanyak dalam sejarah Piala Dunia Antarklub.

Dalam tabel berikut, pertandingan final hingga 2005 berada pada era Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA, sedangkan sejak 2006 berada pada era Piala Dunia Antarklub FIFA.

Catatan: Pada 27 Oktober 2017, FIFA secara resmi mengakui semua juara Piala Interkontinental sebagai juara dunia antarklub, dengan status yang sama dengan Piala Dunia Antarklub FIFA.[7]

Real Madrid lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai juara Liga Champions UEFA 2021–2022. Mereka tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA untuk keenam kali secara keseluruhan, dengan pencapaian terbaik meraih empat gelar juara, yaitu pada 2014, 2016, 2017, dan 2018, sehingga menjadikan mereka sebagai tim paling sukses dalam sejarah Piala Dunia Antarklub FIFA.[8]

Al-Hilal lolos ke Piala Dunia Antarklub FIFA 2022 sebagai klub yang dinominasikan AFC. Mereka tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA untuk kedua kali secara berturut-turut, dengan pencapaian terbaik sebagai peringkat keempat pada edisi 2019 dan 2021. Mereka menjadi klub nominasi AFC pertama sekaligus klub asal Asia ketiga yang mencapai final Piala Dunia Antarklub FIFA, setelah pada 2016 dan 2018 di mana seluruhnya berstatus sebagai klub tuan rumah dan sama-sama melawan Real Madrid.

Final Piala Dunia FIFA 2018 adalah pertandingan sepak bola yang menentukan pemenang Piala Dunia FIFA 2018. Pertandingan ini menjadi final yang ke-21 dari Piala Dunia FIFA, turnamen empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional asosiasi anggota FIFA. Pertandingan ini diselenggarakan di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, pada 15 Juli 2018 dan diikuti oleh tim pemenang pada babak semifinal.[2]

Pertandingan final ini digelar di Stadion Luzhniki yang terletak di Distrik Khamovniki dalam wilayah Okrug Administratif Sentral, Moskwa. Stadion ini diumumkan sebagai tempat pertandingan final pada tanggal 14 Desember 2012, berdasarkan hasil pertemuan Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang.[3] Stadion ini juga menggelar enam pertandingan lain, termasuk pertandingan pembuka pada 14 Juni dan pertandingan babak semifinal kedua pada 11 Juli.

Stadion Luzhniki yang sebelumnya bernama Gelanggang Utama Stadion Sentral Lenin hingga 1992, awalnya dibuka pada tahun 1956 sebagai bagian dari Kompleks Olimpiade Luzhniki.[4] Stadion ini difungsikan sebagai stadion nasional negara tersebut, digunakan dalam banyak pertandingan oleh tim nasional Rusia dan tim nasional Uni Soviet dahulu. Pada masa lalu, stadion ini pernah dipakai sebagai stadion kandang dalam berbagai waktu oleh klub CSKA Moskwa, Torpedo Moskwa, dan Spartak Moskwa. Namun, kini tidak ada klub yang bermarkas di stadion ini.[5][6]

Stadion ini pernah menjadi tuan rumah beberapa ajang olahraga internasional. Salah satunya adalah Olimpiade Musim Panas 1980, stadion ini digunakan sebagai tempat upacara pembukaan dan penutupan, atletik, sepak bola (empat pertandingan, termasuk perebutan medali emas), dan berkuda.[7] Stadion ini menjadi tempat perhelatan Final Piala UEFA 1999 dan juga Final Liga Champions UEFA 2008.[8] Ajang lain yang pernah digelar antara lain: Spartakiad, pertandingan final Kejuaraan Dunia Hoki Es 1957, Universiade Musim Panas 1973, Pesta Olahraga Persahabatan pada 1984, Goodwill Games 1986, dan Kejuaraan Dunia Remaja 1998. Pada 2013, Piala Dunia Rugbi Tujuh dan Kejuaraan Dunia Atletik diselenggarakan di stadion ini. Stadion ini pernah menjadi tempat konser berbagai artis seperti: Michael Jackson, The Rolling Stones, Madonna, Metallica, Kino, U2, dan Red Hot Chili Peppers.[9][10] Festival Musik Moskwa juga berlangsung di stadion ini pada Agustus 1989.

Stadion Luzhniki merupakan stadion Kategori Empat UEFA dan stadion terbesar dalam ajang Piala Dunia 2018 sekaligus di Rusia, dengan kapasitas maksimum mencapai 81.006 orang. Kapasitasnya tersebut menjadikannya stadion terbesar di kawasan Eropa Timur dan terbesar kedelapan di seluruh Eropa. Sebagai bagian dari penawaran Piala Dunia Rusia, stadion ini kemudian dibangun kembali dan diperbesar yang pengerjaannya dimulai pada Agustus 2013. Penutup otomatis beserta bagian depan stadion tetap dipertahankan karena nilai arsitekturnya yang bersejarah.[11] Proyek rekonstruksi stadion ini rampung pada 2017 dan menelan biaya hingga €350 juta.

Setelah Uruguay dan Brasil tereliminasi di perempat final, perwakilan Eropa dipastikan memenangkan Piala Dunia untuk keempat kalinya secara beruntun. Pertandingan ini juga merupakan pertandingan final Piala Dunia kesembilan yang hanya diikuti tim-tim dari Eropa, yang terakhir kali terjadi pada Piala Dunia 2006 dan 2010.[12][13]

Pertandingan ini merupakan pertandingan final Piala Dunia ketiga bagi Prancis. Prancis pertama kali tampil di babak final pada pertandingan final Piala Dunia 1998 sebagai tuan rumah, dengan kemenangan 3–0 atas juara bertahan Brasil. Prancis juga mencapai babak final Piala Dunia 2006, di mana Prancis kalah dari Italia dalam adu penalti setelah imbang 1–1.[14] Hanya Jerman (delapan kali) dan Italia (enam kali) yang telah mencapai final Piala Dunia lebih banyak dari tim-tim Eropa lainnya.[15] Didier Deschamps menjadi orang keempat yang mencapai babak final Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih, setelah Franz Beckenbauer, Rudi Völler, dan Mário Zagallo.[16]

Pertandingan ini merupakan pertandingan final Piala Dunia pertama bagi Kroasia dalam penampilan kelima di Piala Dunia. Kroasia merupakan tim perwakilan Eropa ke-10 dan tim nasional ke-13 yang mencapai final Piala Dunia, dan finalis baru pertama setelah Spanyol pada Piala Dunia 2010.[17][18] Dengan populasi sebanyak 4,17 juta jiwa, Kroasia merupakan negara terkecil kedua (berdasarkan populasi penduduk) yang bermain di final Piala Dunia, setelah Uruguay (juara dunia 1930 dan 1950).[19] Penampilan terbaik sebelumnya adalah sebagai debutan Piala Dunia pada Piala Dunia 1998, ketika finis di posisi ketiga,[20] kalah 2–1 dari tuan rumah Prancis di babak semifinal sebelum mengalahkan Belanda 2–1 pada perebutan juara ketiga.[21][22]

Pertandingan final Piala Dunia ini merupakan pertemuan keenam bagi Prancis dan Kroasia, dengan kemenangan bagi Prancis sebanyak tiga kali dan imbang dua kali.[23] Kedua tim pertama kali bertemu pada babak semifinal Piala Dunia 1998, dengan kemenangan Prancis 2–1.[24] Pertandingan kompetitif lainnya terjadi pada babak grup Euro 2004, yang berakhir imbang 2–2. Pertemuan terakhir sebelum Piala Dunia 2018 terjadi pada laga persahabatan pada Maret 2011 yang berakhir imbang 0–0.[25]

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2014 adalah pertandingan babak final dari Piala Dunia Antarklub FIFA 2014, suatu turnamen sepak bola yang diselenggarakan di Maroko. Pertandingan ini merupakan pertandingan babak final ke-11 dari Piala Dunia Antarklub FIFA, suatu turnamen yang diselenggarakan oleh FIFA untuk mempertemukan klub-klub juara dari masing-masing konfederasi, serta pemenang liga dari negara tuan rumah.

Pertandingan ini mempertemukan klub Real Madrid dari Spanyol, yang mewakili UEFA sebagai juara bertahan Liga Champions UEFA, dan klub San Lorenzo dari Argentina, yang mewakili CONMEBOL sebagai juara bertahan Copa Libertadores. Pertandingan ini diadakan di Stade de Marrakech di Marrakesh pada 20 Desember 2014. Klub asal Spanyol memenangkan pertandingan dengan skor akhir 2–0 sekaligus memenangkan gelar juara Piala Dunia Antarklub FIFA untuk pertama kalinya,[1] dan gelar juara kompetisi antarklub dunia setelah Piala Interkontinental 1960, 1998, dan 2002, sekaligus mengimbangi rekor Milan.[2]

Real Madrid lolos ke dalam turnamen ini sebagai juara Liga Champions UEFA 2013–14, setelah mengalahan Atlético Madrid dengan skor akhir 4–1 setelah perpanjangan waktu pada babak final. Ini merupakan kali kedua bagi Real Madrid dalam berkompetisi dalam turnamen ini, setelah memperoleh peringkat keempat pada edisi perdana turnamen ini, yakni pada 2000. Real Madrid telah bermain sebanyak lima kali pada Piala Interkontinental (pendahulu Piala Dunia Antarklub FIFA), dengan tiga kemenangan (1960, 1998, 2002), serta dua kekalahan (1966, 2000). Real Madrid mencapai babak final setelah mengalahkan klub Cruz Azul dari Meksiko pada babak semi-final.

San Lorenzo lolos ke dalam turnamen ini sebagai juara Copa Libertadores 2014, setelah menang dengan skor agregat 2–1 atas Nacional pada babak final. Ini merupakan kali pertama bagi San Lorenzo dalam berkompetisi dalam turnamen ini. San Lorenzo mencapai babak final setelah mengalahkan klub Auckland City dari Selandia Baru pada babak semi-final.

Piala Dunia Antarklub FIFA adalah kompetisi sepak bola antarklub internasional yang diselenggarakan oleh FIFA, badan pengendali sepak bola dunia.[1] Kompetisi ini pertama kali diadakan dengan nama Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA pada 2000 dan sebagai pengganti atau penerus dari Piala Interkontinental.[2] Kompetisi ini tidak diselenggarakan pada 2001 hingga 2004 karena berbagai faktor, terutama bangkrutnya mitra pemasaran FIFA, International Sport and Leisure.[3] Setelah perubahan format yang melebur Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA dengan Piala Interkontinental, kompetisi ini diluncurkan kembali pada 2005 dan berganti nama seperti yang digunakan hingga kini pada tahun berikutnya.[4]

Format terkini turnamen ini melibatkan tujuh tim yang memperebutkan gelar di stadion di negara tuan rumah yang berlangsung sekitar dua pekan, dengan peserta pemenang edisi tahun berjalan dari Liga Champions AFC Elite (Asia), Liga Champions CAF (Afrika), Piala Champions CONCACAF (Amerika Utara), Piala Libertadores (Amerika Selatan), Liga Champions OFC (Oseania), dan Liga Champions UEFA (Eropa) beserta juara nasional negara tuan rumah yang berkompetisi keseluruhan dengan sistem gugur.[1]

Real Madrid memegang rekor jumlah gelar terbanyak dengan lima gelar. Tim-tim dari Spanyol paling banyak memenangkan kompetisi ini, yaitu delapan kali. Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) menjadi konfederasi tersukses dalam kompetisi ini dengan 16 gelar yang diraih oleh sembilan klub dari konfederasi tersebut.

Juara saat ini adalah Manchester City yang merengkuh gelar perdana setelah meraih kemenangan 4–0 atas Fluminense di final 2023 yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi.[5]

Pertandingan final perdana kompetisi ini merupakan pertemuan antara wakil Brasil dan juga satu-satunya salah satu peserta berstatus sebagai tuan rumah.[6] Vasco da Gama tidak dapat memanfaatkan dukungan suporter lokal karena dikalahkan oleh Corinthians dengan skor 4–3 dalam adu penalti setelah imbang 0–0 hingga akhir perpanjangan waktu.[7] Edisi kedua kompetisi ini direncanakan digelar di Spanyol pada 2001 dan akan menghadirkan 12 klub peserta.[8] Namun, dibatalkan pada 18 Mei karena berbagai faktor, terutama bangkrutnya mitra pemasaran FIFA, International Sport and Leisure.[3] FIFA sepakat dengan Toyota untuk menggabungkan Piala Toyota dengan Piala Dunia Antarklub dalam satu turnamen.[4]

Edisi 2005 menampilkan klub Brasil, São Paulo, dipaksa hingga mencapai batas oleh klub Arab Saudi, Al-Ittihad, untuk lolos ke partai final.[9] Di partai final, satu gol dari Mineiro telah cukup untuk membungkam klub Inggris, Liverpool; Mineiro menjadi pemain pertama yang mencetak gol di partai final Piala Dunia Antarklub.[10] Internacional mengalahkan sang juara bertahan dan jawara Amerika Selatan, São Paulo, di final Piala Libertadores 2006 untuk lolos ke turnamen edisi 2006.[11] Di babak semifinal, Internacional mengalahkan klub Mesir, Al Ahly, untuk lolos ke laga final dan menantang Barcelona dari Spanyol.[12] Satu gol telat dari Adriano Gabiru cukup untuk menjaga trofi tetap di Brasil sekali lagi.[13]

Ini terjadi pada 2007 ketika hegemoni Brasil akhirnya terpatahkan; klub Italia, Milan, menjalani pertandingan yang sengit melawan wakil tuan rumah Jepang, Urawa Red Diamonds, yang didukung lebih dari 67.000 penggemar di Stadion Internasional, Yokohama dan berakhir dengan kemenangan 1–0 untuk Milan sehingga lolos ke partai final.[14] Di partai final, Milan mengalahkan wakil Argentina, Boca Juniors, dengan skor 4–2. Dalam laga tersebut terdapat pemain pertama yang diusir di final Piala Dunia Antarklub, yaitu pemain Milan berkebangsaan Georgia, Kakha Kaladze, pada menit ke-77. Sebelas menit kemudian, pemain Boca Juniors Pablo Ledesma turut menemani Kaladze karena ia juga diusir.[15] Pada tahun berikutnya, Manchester United menyamai jumlah gelar Milan dengan mengalahkan lawannya di babak semifinal, Gamba Osaka dari Jepang, dengan skor 5–3.[16] Mereka kemudian menundukkan klub Ekuador, LDU Quito, dengan skor 1–0 di partai final dan wakil Inggris tersebut menjadi klub Eropa kedua yang memenangi turnamen ini.[17]

Barcelona menyingkirkan juara dunia dan Eropa, Manchester United, di final Liga Champions UEFA 2009 untuk lolos ke Piala Dunia Antarklub edisi 2009.[18] Barcelona mengalahkan klub Meksiko, Atlante, 3–1 di babak semifinal dan bertemu Estudiantes dari Argentina di laga final.[19] Setelah melakukan perlawanan yang sengit hingga membutuhkan perpanjangan waktu, Lionel Messi mencetak gol melalui tandukan dan mengunci kemenangan untuk Barcelona sehingga melengkapi gelar sextuple (enam trofi dalam satu tahun kalender) yang belum pernah terjadi sebelumnya.[20][21][22][23] Edisi 2010 menampilkan klub luar Eropa dan Amerika Selatan pertama yang mencapai final: TP Mazembe dari Kongo, yang mengalahkan klub Brasil, Internacional, 2–0 di babak semifinal untuk lolos ke laga final. Mereka bertemu dengan klub Italia, Inter Milan, yang sebelumnya mengalahkan klub Korea Selatan, Seongnam Ilhwa Chunma, dengan skor 3–0.[24][25] Inter Milan mengalahkan TP Mazembe dengan skor yang sama dan meraih gelar kelima pada musim tersebut.[26]

Pada 2011, Barcelona sekali lagi menampilkan kelasnya setelah memenangkan laga semifinal dengan skor 4–0 melawan klub Qatar, Al-Sadd.[27] Di laga final, Barcelona kembali menang dengan skor yang sama melawan klub Brasil Santos; hingga saat ini menjadi margin skor kemenangan final terbesar yang dicetak oleh juara kompetisi ini.[28] Edisi 2012 memperlihatkan berakhirnya dominasi Eropa ketika Corinthians berangkat ke Jepang untuk menyamai Barcelona sebagai klub dengan dua gelar juara dalam kompetisi ini.[29] Di babak semifinal, Al Ahly berusaha agar menjaga papan skor tetap ketat, sementara pemain Corinthians Paolo Guerrero mencetak skor untuk membawa Timão ke partai final kedua mereka.[30] Guerrero sekali lagi menjadi pemecah kebuntuan Corinthians di laga final ketika Timão menundukkan klub Inggris Chelsea dengan skor 1–0 untuk membawa trofi kembali ke Brasil.[31]

Stadion Internasional Yokohama di Jepang paling banyak menjadi tuan rumah pertandingan final Piala Dunia Antarklub FIFA dengan delapan laga penentu digelar di stadion tersebut.[32] Bersama dengan Estádio do Maracanã, kedua stadion tersebut pernah menggelar final Piala Dunia FIFA dan final Piala Dunia Antarklub FIFA (Stadion Internasional Yokohama menjadi tuan rumah Final Piala Dunia FIFA 2002, sedangkan pertandingan penentu Piala Dunia FIFA 1950 berlangsung di Maracanã).[32][33] Final 2000 menjadi final dengan penonton terbanyak dalam kompetisi ini, dengan 73.000 penggemar menghadiri laga antara wakil Brasil.[6] Pertandingan tersebut juga menjadi satu-satunya final yang mempertemukan klub dari negara yang sama.[6] Final 2021 memiliki penonton paling sedikit, yakni 32.871 (tidak termasuk final 2020 karena pembatasan jumlah kapasitas akibat dampak pandemi Covid-19).

Final 2022 memegang rekor jumlah gol terbanyak di final Piala Dunia Antarklub dengan delapan gol yang dicetak oleh lima pemain, sedangkan final 2000 menjadi satu-satunya final tanpa gol.[6][34] Final 2011 dan final 2023 menjadi pertandingan paling tak seimbang dalam kompetisi ini karena tim pemenang berselisih empat gol dengan tim yang kalah.[28][35]

pada 2012 sedang merayakan kemenangannya setelah menjuarai

juga satu-satunya juara dunia yang lolos ke Piala Dunia Antarklub sebagai juara nasional negara tuan rumah.

, Swiss. UEFA merupakan konfederasi tersukses dalam kompetisi ini dengan 16 gelar yang diraih oleh sembilan klub berbeda.

Real Madrid memegang rekor jumlah gelar juara terbanyak dalam kompetisi ini dengan lima gelar.[5] Corinthians menjadi satu-satunya klub juara dunia yang berpartisipasi sebagai juara nasional negara tuan rumah.[65]

La Liga Spanyol menjadi liga nasional paling sukses dalam kompetisi ini dengan jumlah delapan gelar. Brasileirão Brasil dan Liga Utama Inggris di posisi kedua dengan empat gelar. Liga Utama Inggris menjadi liga nasional penghasil klub juara terbanyak, yakni empat klub. Serie A Italia dan Bundesliga Jerman di posisi keempat dengan dua gelar. Serie A dan Bundesliga menjadi liga nasional tak terkalahkan ketika wakilnya bermain dalam kompetisi ini. Divisi Utama Argentina mencatat rekor kekalahan final terbanyak tanpa gelar juara, yakni empat kekalahan.

THÔNG BÁO NGỪNG, GIẢM MỨC CUNG CẤP ĐIỆN TRÊN ĐỊA BÀN TỈNH AN GIANG TỪ NGÀY 10 ĐẾN 15/12/2024

Ngày 10 tháng 12 năm 2024

Từ 07:00 - 17:00: Một phần xã Mỹ Hòa Hưng (khu vực Thuận Hiệp, rạch Trà Mơn) - TP. Long Xuyên

Từ 07:00 - 18:00: Một phần thị trấn An Châu (khu vực dọc QL.91, từ cầu Xếp Bà Lý đến cầu Mương Út Xuân phía bên trái) - huyện Châu Thành

Từ 07:30 - 11:00: Xã Vĩnh Châu; một phần phường Châu Phú B (khu vực đường Phạm Ngọc Thạch; Cư xá 20+80; Bệnh viện Đa khoa Nhật Tân) - TP. Châu Đốc

Từ 07:30 - 17:00: Xã An Cư; ấp Tân Biên; xã Phú Cường, thuộc xã An Nông - TX. Tịnh Biên

Từ 08:00 - 17:00: Một phần xã Khánh Hòa (khu vực ấp Khánh Hòa; 2 tổ: 12, 13, thuộc ấp Khánh Lợi) - huyện Châu Phú

Từ 08:30 - 09:30: Một phần phường Bình Đức (khu vực từ cầu Trà Ôn đến cây xăng Mê Linh phía bên trái QL. 91) - TP. Long Xuyên

Ngày 11 tháng 12 năm 2024

Từ 07:00 - 16:00: Một phần phường Mỹ Phước (khu vực từ cầu Cái Sơn đến cầu Tầm Bót phía bên phải) - TP. Long Xuyên

Từ 07:00 - 18:00: Một phần xã Bình Hòa; xã An Hoà (khu vực rạch Bình Hòa, từ cầu Bình Hòa đến chùa Tân An) - huyện Châu Thành

Từ 07:00 - 18:00: 3 xã: Hòa Bình, An Thạnh Trung, Long Kiến; một phần xã Mỹ An (khu vực từ cống Tư Há đến ngã ba Cựu Hội); một phần xã Long Điền B (khu vực từ Trạm Y tế Long Điền B cũ đến chợ Bà Vệ); một phần xã Long Giang (khu vực từ bến đò Cà Mau đến khu dân cư Sơn Đốt - huyện Chợ Mới

Từ 08:00 - 11:00: Khu vực dân cư chợ Bình Hòa, thuộc xã Bình Hòa - huyện Châu Thành

Từ 08:00 - 14:00: Một phần phường Mỹ Phước (khu vực đường Phạm Cự Lượng, từ cây xăng đến xưởng gỗ Sông Hồng, phía bên phải) - TP. Long Xuyên

Từ 08:00 - 17:00: Ấp Bình Chiến, thuộc xã Bình Long; một phần ấp Mỹ Hiệp; ấp Mỹ Thiện (khu vực dọc theo QL.91 và chợ Mỹ Đức), thuộc xã Mỹ Đức - huyện Châu Phú

Từ 08:00 - 17:00: Các ấp: Tân Hậu A1, A2, Tân Lập, thuộc xã Tân An; ấp Vĩnh Thạnh D, thuộc xã Vĩnh Hòa; 2 ấp: Núi Nổi, Tân Đông, thuộc xã Tân Thạnh - TX. Tân Châu

Từ 08:00 - 17:00: Xã Vĩnh Hậu; các ấp: Vĩnh Phước, Vĩnh Lợi, Vĩnh Hưng, thuộc xã Vĩnh Lộc - huyện An Phú

Từ 13:00 - 17:00: Một phần khu vực Xẻo Trôm, thuộc phường Mỹ Phước - TP. Long Xuyên

Ngày 12 tháng 12 năm 2024

Từ 07:30 - 17:00: Khu vực ngọn rạch Gòi Lớn, thuộc phường Mỹ Thới - TP. Long Xuyên

Từ 07:30 - 18:00: Xã Vĩnh Châu (trừ đường Kinh 4); một phần phường Vĩnh Mỹ (khu vực khóm Mỹ Hòa, chợ Kinh Đào) - TP. Châu Đốc

Từ 08:00 - 11:00: Khu vực ngọn Gòi Lớn, thuộc phường Mỹ Thới - TP. Long Xuyên

Từ 08:00 - 17:00: Khóm Đông Hưng, thuộc phường Nhơn Hưng - TX. Tịnh Biên

Từ 08:30 - 17:00: Thị trấn Vĩnh Bình; 2 xã: Vĩnh Nhuận, Tân Phú; một phần xã Vĩnh Hanh (khu vực dọc Tỉnh lộ 941, từ UBND xã Vĩnh Hanh đến Trường THPT Vĩnh Bình) - huyện Châu Thành

Ngày 13 tháng 12 năm 2024

Từ 08:00 - 17:00: Xã Ô Long Vỹ; một phần ấp Mỹ Hiệp; ấp Mỹ Thiện (khu vực dọc theo kênh Cần Thảo), thuộc xã Mỹ Đức; 3 ấp: Mỹ Quý, Mỹ Phước, Mỹ An, thuộc xã Mỹ Phú; ấp Hưng Phát, thuộc xã Đào Hữu Cảnh - huyện Châu Phú

Ngày 14 tháng 12 năm 2024

Từ 07:30 - 17:00: Một phần khu vực Xẻo Trôm mở rộng, thuộc phường Mỹ Phước - TP. Long Xuyên

Từ 08:00 - 11:00: Khu vực Xã Thoại, thuộc phường Mỹ Phước - TP. Long Xuyên

Từ 08:00 - 13:00: Khu dân cư Đông Bắc QL.91, thuộc thị trấn Cái Dầu - huyện Châu Phú

Ngày 15 tháng 12 năm 2024

Từ 07:00 - 18:00: 2 xã: Hòa Bình Thạnh, Vĩnh Lợi; một phần xã Vĩnh Thành (khu vực từ cầu Kênh Đứng đến trại cưa Sáu Dương cũ) - huyện Châu Thành

Từ 07:30 - 17:00: Một phần khu vực Xẻo Trôm thuộc phường Mỹ Phước - TP. Long Xuyên

Từ 08:00 - 11:00: Một phần phường Mỹ Thới (khu vực dọc rạch Gòi Lớn) - TP. Long Xuyên

Công ty Điện lực An Giang trân trọng thông báo.