Live Timnas Indonesia Vs Tim Nasional Sepak Bola Arab Saudi

Live Timnas Indonesia Vs Tim Nasional Sepak Bola Arab Saudi

Link Live Streaming RCTI Plus Timnas Indonesia vs Arab Saudi Kualifikasi Piala Dunia 2026 malam ini sebagai berikut:

Live streaming RCTI PLUS Indonesia vs Arab Saudi >>> RCTI Plus

Link streaming Vision Plus Indonesia vs Arab Saudi >>> Vision Plus

Link streaming YouTube AFC Asian Cup Indonesia vs Arab Saudi GRATIS >>>  Youtube AFC

Turnamen Persahabatan

Lebih banyak menang       Imbang       Lebih banyak kalah

Skuad tim nasional Indonesia

KOMPAS.com - Timnas Indonesia bersiap menjamu Arab Saudi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Link live streaming timnas Indonesia vs Arab Saudi ada dalam artikel ini.

Partai Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Indonesia vs Arab Saudi akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (19/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Timnas Indonesia bertekad bangkit usai takluk 0-4 pada partai sebelumnya melawan Jepang di GBK.

"Tapi yang terpenting sekarang adalah kami harus tetap solid setelah kalah," ujar gelandang timnas Indonesia, Thom Haye.

"Kami berusaha dengan sangat keras berlatih dengan baik (demi mempersiapkan) pertandingan besok. Untuk kami sekarang, di grup segala hal masih bisa terjadi," kata pemain Almere City tersebut menambahkan.

Baca juga: Indonesia Vs Arab Saudi: Kisah di Balik Kemeja Putih Sakti Herve Renard

Timnas Indonesia boleh percaya diri lantaran Arab Saudi datang tidak dengan tren ketajaman terbaik.

Arab Saudi asuhan Herve Renard tak bisa bikin gol dalam tiga partai terkini di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Berturut-turut keran gol The Green Falcons (Si Elang Hijau) macet kala bersua Jepang (0-2), Bahrain (0-0), dan Australia (0-0).

Artinya, dalam 270 menit terakhir berlaga di lapangan hijau, timnas Arab Saudi tak bisa menciptakan gol.

Kendati demikian, Herve Renard tak terlalu mencemaskan problem produktivitas itu. Ia melihat anak asuhnya telah menampilkan sinyal positif tatkala bermain imbang 0-0 melawan Australia di Melbourne.

"Kami tidak bicara soal laga yang lalu, jadi, saya kira kami sudah menunjukkan semangat yang bagus lawan Australia," tutur Herve Renard dalam konferensi pers jelang laga Indonesia vs Arab Saudi di SUGBK, Senin (18/11/2024).

Baca juga: Indonesia Vs Arab Saudi: Mancini Pergi, Kata STY Elang Hijau Lebih Kuat

Renard tampak puas melihat pasukannya yang bisa mencatat 57,6 persen di markas Australia.

"Kami juga sudah berkembang di beberapa laga terakhir. Di laga lawan Australia kami suidah menunjukkan permainan luar biasa dan saya percaya dengan tim ini," kata pelatih yang suka memakai kemeja putih tersebut.

Progres Arab Saudi di bawah asuhan Renard juga diakui oleh pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

"Menurut saya, tim Arab Saudi sudah lebih kuat dibanding sebelumnya," tutur Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers jelang duel Indonesia vs Arab Saudi di SUGBK, Senin (18/11/2024).

"Pelatih Arab Saudi sudah diganti dan pemain Arab Saudi pun sudah diganti dengan pemain-pemain yang lebih muda," ujar Shin Tae-yong mengomentari peningkatan Arab Saudi.

Laga antara Indonesia vs Arab Saudi akan ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi swasta, RCTI, pada Jumat (19/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Selain itu, laga Indonesia vs Arab Saudi juga bisa disaksikan secara streaming melalui tautan berikut: LINK

Skenario Timnas Indonesia

Timnas Indonesia saat ini memang berada di dasar klasemen terbaru. Tim asuhan Shin Tae-yong baru mengemas tiga angka.

Namun, skenario Indonesia menempati posisi ketiga bisa terjadi dengan hitung-hitungan laga tim lainnya apabila menang lawan Arab Saudi.

Pada pekan ke-6, pada hari yang sama dengan Indonesia vs Arab Saudi akan digelar China vs Jepang.

Hitung-hitungannya, Jepang akan mampu menang melawan China. Lalu, pada Rabu (20/11/2024), Bahrain akan kedatangan tamu, Australia.

Kick off Bahrain vs Australia akan digelar mulai pukul 01.15 WIB.

Timnas Australia diprediksi akan membalas kekalahan saat pertemuan perdana di markas Bahrain.

Jika itu terjadi, maka setidaknya Indonesia akan menempati posisi keempat di atas Bahrain dan China.

Bola.net - Link live streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di RCTI hari ini, Selasa 19 November 2024. Laga Indonesia vs Arab Saudi akan dimainkan mulai pukul 19.00 malam WIB, live di RCTI dan GTV.

Indonesia mendapat kabar buruk jelang laga matchday ke-6 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu. Bek kanan Kevin Diks sudah pasti absen. Pemain 28 tahun itu mengalami cedera dan sudah dipulangkan ke Denmark untuk pemulihan.

"Untuk Kevin Diks sepertinya sulit dimainkan. Yang harus diutamakan memang kondisi para pemain, harus dijaga. Jadi saya tidak akan memaksa memainkan Kevin Diks," kata Shin Tae-yong.

Tanpa Kevin Diks, ada beberapa pemain yang bisa jadi opsi di posisi bek kanan. Nama Sandy Walsh tentu jadi kandidat paling utama. Selain itu, Yakob Sayuri dan Eliano Reijnders juga bisa jadi opsi untuk posisi tersebut.

Bola.net - Link live streaming laga Arab Saudi vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (6/9/2024). Duel ini digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah mulai pukul 01.0 dini hari WIB, siaran langsung RCTI dan Vision+.

Dari 26 nama yang dibawa Shin Tae-yong, 12 di antaranya merupakan talenta lokal yang berkompetisi di BRI Liga 1, mulai dari Ernando Ari, Rizky Ridho, hingga Ramadhan Sananta.

Adapun sisanya adalah mereka yang berkiprah di luar negeri. Beberapa di antaranya macam Rafael Struick, Marselino Ferdinan, Calvin Verdonk, hingga Maarten Paes.

Setelah melawat ke Arab Saudi, Timnas Indonesia langsung pulang ke Jakarta untuk bersiap menjamu Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa 10 September 2024.

Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim nasional yang mewakili Indonesia di ajang sepak bola internasional senior pria. Mereka adalah tim Asia pertama yang berpartisipasi pada Piala Dunia FIFA tahun 1938 mewakili Hindia Belanda.[6][7] Indonesia mencatat kekalahan 6-0 dari Hungaria di pertandingan pertama, yang juga menjadi satu-satunya penampilan Indonesia di Piala Dunia. Dengan demikian, Indonesia memegang rekor Piala Dunia sebagai tim dengan jumlah pertandingan paling sedikit (1) dan salah satu tim dengan jumlah gol paling sedikit yang dicetak (0).[7]

Satu-satunya penampilan tim di Olimpiade setelah merdeka adalah pada tahun 1956. Indonesia telah lima kali lolos ke Piala Asia AFC, dan penampilan terbaiknya adalah lolos ke babak gugur untuk pertama kalinya pada edisi 2023. Indonesia meraih medali perunggu pada Asian Games 1958 di Tokyo. Tim ini juga telah mencapai pertandingan final dalam Kejuaraan AFF sebanyak enam kali, namun belum pernah menjadi juara. Mereka berbagi persaingan regional dengan negara-negara ASEAN, terutama pada persaingan sepak bola Indonesia melawan Malaysia, karena adanya ketegangan politik dan budaya antarkeduanya.

Kemerdekaan (1950-an–1984)

Setelah Perang Dunia II, yang diikuti dengan Revolusi Indonesia, puncak sejarah sepak bola Indonesia terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne. Indonesia bermain imbang Uni Soviet, kemudian kalah 0–4 dalam pertandingan ulangan Penampilan ini menjadi satu-satunya penampilan Indonesia di ajang Olimpiade.

Pada Piala Dunia 1958 Indonesia untuk pertama kalinya membukukan penampilan pada babak kualifikasi sebagai tim nasional merdeka. Indonesia mengalahkan Tiongkok pada babak pertama, kemudian menolak bertanding melawan, Israel, pada babak berikutnya dengan alasan politik.

Di Pesta Olahraga Asia 1958, Indonesia meraih medali perunggu cabang sepak bola mengalahkan India dengan skor 4–1 pada laga perebutan tempat ketiga. Indonesia juga bermain imbang 2–2 dengan Jerman Timur dalam laga uji coba.

Tim nasional Indonesia berhasil menjuarai Turnamen Merdeka sebanyak tiga kali (1961, 1962 dan 1969). Indonesia juga menjadi juara Piala Raja 1968.

Indonesia kembali berlaga pada babak kualifikasi Piala Dunia 1974. Namun, tim nasional Indonesia tereliminasi di babak pertama dengan hanya meraih satu kemenangan dari enam pertandingan melawan Selandia Baru. Pada babak kualifikasi Piala Dunia 1978, Indonesia hanya mampu memenangkan satu dari empat pertandingan melawan tuan rumah Singapura. Empat tahun kemudian pada kualifikasi Piala Dunia 1982, Indonesia mencatatkan dua kemenangan atas Tionghoa Taipei dan Australia.

Penampilan beruntun di Piala Asia AFC (1995–2016)

Penampilan pertama Indonesia di Piala Asia AFC adalah saat melawan Uni Emirat Arab di Piala Asia AFC 1996. Selama turnamen, Indonesia hanya mencetak satu poin dari hasil imbang 2-2 melawan Kuwait di babak pertama.[12]

Penampilan kedua tim di Piala Asia terjadi di Lebanon di Piala Asia AFC 2000; lagi, tim Indonesia hanya memperoleh satu poin dari tiga pertandingan, dan lagi-lagi, dari pertandingan melawan Kuwait yang berakhir tanpa skor dari kedua belah pihak. Indonesia membuat rekor yang lebih tinggi di Piala Asia AFC 2004, mereka berhasil mengalahkan Qatar dengan skor 2-1 untuk mencatat kemenangan pertama Indonesia dalam sejarah turnamen. Kemenangan itu tidak cukup untuk membantu mereka lolos ke babak kedua, setelah itu mereka kalah 0-5 dari tuan rumah Tiongkok dan 1–3 dari Bahrain.

Indonesia kemudian lolos ke turnamen ketiga mereka yang sukses di Piala Asia AFC 2004 dan berada satu grup dengan Tiongkok, Qatar dan Bahrain, di mana mereka memenangkan satu-satunya pertandingan melawan Qatar dengan skor 2-1, namun harus tersingkir dengan hanya meraih tiga poin.

Pada Piala Asia AFC 2007, Indonesia menjadi tuan rumah bersama dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam, yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah Piala Asia AFC kompetisi ini diselenggarakan oleh empat negara sekaligus. Pada pertandingan pembuka turnamen, Indonesia menghadapi Bahrain dengan gol-gol yang dicetak oleh Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas untuk mengamankan kemenangan 2-1. Namun, dalam dua pertandingan berikutnya, Indonesia mengalami kekalahan 2-1 dari Arab Saudi dan kalah tipis 0-1 dari Korea Selatan sehingga Indonesia gagal lolos ke babak sistem gugur.

Indonesia mencapai final Kejuaraan AFF sebanyak enam kali (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020), meski tidak pernah berhasil mengangkat trofi. Klaim tim atas gelar regional datang di SEA Games tahun 1987 dan 1991.[13][14]

Setelah era Peter Withe, ketidakmampuan untuk memenuhi target ASEAN disebut-sebut sebagai alasan "putar pintu" Indonesia dalam hal manajerial tim. Selama dua tahun, manajer Indonesia berubah dari Ivan Kolev menjadi ke pelatih lokal Benny Dollo yang kemudian dipecat pada tahun 2010. Posisi pelatih kepala kemudian dipegang oleh Alfred Riedl yang gagal mengangkat piala apapun, dan kemudian pada Juli 2011 digantikan oleh Wim Rijsbergen.[15][sumber tepercaya?]

Era Shin Tae-yong (2020–sekarang)

Menyusul kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, PSSI menunjuk juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong sebagai pelatih baru Indonesia dengan harapan untuk menghidupkan kembali asa tim pada Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 yang akan datang, berkaca pada keberhasilan Park Hang-seo di Vietnam sebagai pertimbangan dalam penunjukan.[31]

Di bawah kepelatihan Shin Tae-yong, mayoritas pemain tim senior dirombak dan memiliki banyak pemain muda yang mayoritas berasal dari timnas U-23. Pada Kejuaraan AFF 2020, Indonesia berhasil mencapai final dan meraih posisi runner-up dengan rata-rata usia pemain 23 tahun.

Pada babak kualifikasi Piala Asia AFC 2023, tim nasional sepak bola Indonesia mengalahkan tuan rumah Kuwait, yang juga merupakan mantan juara Asia, dengan skor 2-1. Ini merupakan kemenangan pertama Indonesia atas Kuwait setelah 42 tahun tidak pernah menang. Kemenangan tersebut mengejutkan banyak pihak. Selain itu, kemenangan ini menjadi kemenangan resmi pertama oleh tim Asia Tenggara atas tuan rumah Asia Barat sejak Thailand mengalahkan Yaman 3–0 di Sana'a pada 2004 dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006. Secara historis, ini juga menjadi kali pertama tim sepak bola Asia Tenggara memenangkan pertandingan sebagai tim tamu melawan tim Teluk Persia.

Pada pertandingan final babak kualifikasi melawan Nepal, Indonesia menang telak 7-0 di Stadion Internasional Jabir Al-Ahmad. Hasil ini memastikan Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia AFC 2023 setelah absen selama 16 tahun.

Pada 19 Juni 2023, Indonesia menjamu juara Piala Dunia FIFA 2022 Argentina dalam rangka persiapan menjalani kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. Meski sempat bermain apik menahan sang juara dunia, Indonesia kebobolan lewat gol jarak jauh Leandro Paredes menjelang jeda babak pertama. Di babak kedua, gol sundulan Cristian Romero berhasil menambah keunggulan menjadi 2–0 untuk kemenangan Argentina.

Pada Kualifikasi Piala Asia AFC 2023, Indonesia mengalahkan tuan rumah dan mantan juara Asia, Kuwait, yang belum pernah mereka kalahkan selama 42 tahun terakhir, dengan skor 2–1 yang mengejutkan banyak orang. Kemenangan resmi pertama tim Asia Tenggara melawan tuan rumah Asia Barat sejak 2004 (ketika Thailand mengalahkan Yaman 3-0 di Sana'a selama Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006), dan merupakan pertama kalinya dalam sejarah tim Asia Tenggara menang melawan tim Teluk Persia sebagai tim tamu. Pada pertandingan terakhir, Indonesia secara besar-besaran mengalahkan Nepal 7-0 di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad. Didorong oleh kemenangan tersebut, Indonesia lolos ke Piala Asia AFC 2023 setelah absen selama 16 tahun.

Pada tanggal 19 Juni 2023, Indonesia berkesempatan menghadapi pemegang gelar juara Piala Dunia FIFA 2022, Argentina sebagai persiapan untuk Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026. Indonesia tampil cukup bagus, namun tendangan panjang dari Leandro Paredes memastikan kemenangan 1-0 tepat sebelum jeda turun minum. Di babak kedua, Cristian Romero mencetak gol sundulan untuk menggandakan kedudukan menjadi 2-0 untuk Argentina.

Indonesia memulai perjalanan Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 dari babak pertama, saat mereka secara meyakinkan mengalahkan Brunei dengan agregat 12-0.

Di babak kedua, Indonesia ditempatkan satu grup dengan Irak dan dua tim Asia Tenggara, Vietnam, dan Filipina. Indonesia memiliki hasil awal yang buruk di babak kedua, mereka kalah telak 5-1 saat melawan Irak di Basra, dan hanya bermain imbang saat melawan Filipina di Manila pada pertandingan berikutnya.

Pertandingan ke 3 dan 4 Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno 1-0 dan di My Dinh Stadium 0-3 dengan aggregat 4-0, Indonesia belum pernah dikalahkan oleh Vietnam sejak pelatih Vietnam yang baru di tunjuk.

Indonesia memulai tahun 2024 dengan memainkan dua pertandingan persahabatan melawan Libya di Kompleks Olahraga Mardan di Turki sebelum terbang ke Qatar untuk pertandingan persahabatan terakhir melawan Iran sebagai persiapan akhir sebelum bergulirnya turnamen Piala Asia AFC 2023.

Pada pertandingan pertama, Indonesia kembali berhadapan dengan Irak setelah dua bulan sebelumnya bertanding di kualifikasi Piala Dunia, pertandingan tersebut bertakhir dengan kekalahan 1–3. Pada pertandingan kedua, Indonesia berhadapan dengan rival Asia Tenggara Vietnam dimana kapten, Asnawi Mangkualam mengkonversi gol dari titik penalti untuk mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut, itu adalah pertama kali Indonesia mengalahkan Vietnam setelah 7 tahun, Indonesia memperoleh 3 poin. Pada laga grup terakhir, Indonesia kalah 3-1 dari tim peringkat teratas AFC, Jepang.

Meski mengalami dua kekalahan di babak penyisihan grup, Indonesia lolos ke babak 16 besar dengan finis sebagai salah satu dari empat peringkat ketiga grup terbaik yang dipastikan setelah pertandingan lain di Grup F antara Kirgizstan dan Oman berakhir seri.[32][33] Untuk pertama kalinya, Indonesia lolos ke babak gugur Piala Asia AFC sejak penampilan pertama mereka di Piala Asia 1996.[33] Indonesia menghadapi Australia di babak 16 besar, namun meskipun tampil positif, laga berakhir dengan kekalahan 4-0 karena buruknya pertahanan.

Piala Tiger 1998 menyaksikan pertandingan penyisihan grup antara Thailand dan Indonesia dengan kedua tim sudah lolos ke semifinal tetapi juga sadar bahwa pemenang harus menghadapi tuan rumah Vietnam. Pemain Indonesia Mursyid Effendi dengan sengaja menendang bola ke gawang Indonesia sendiri saat seorang penyerang Thailand berlari ke arah bola.[34] FIFA mendenda kedua tim $40.000 karena "melanggar semangat permainan" sementara Effendi dilarang dari sepak bola internasional seumur hidup. Indonesia kemudian kalah dari Singapura di semifinal.[35]

Selama era kolonial Belanda, tim ini berkompetisi dengan nama Hindia Belanda dalam pertandingan internasional. Mereka mengenakan jersey berwarna oranye, yang merupakan warna kebanggaan Belanda. Tidak ada dokumen resmi mengenai seragam tim, hanya beberapa foto hitam-putih dari pertandingan melawan Hongaria di Piala Dunia FIFA 1938. Namun, beberapa sumber tidak resmi menyebutkan bahwa seragam mereka terdiri atas jersey oranye, celana pendek putih, dan kaus kaki biru muda.[36] Sejak Indonesia merdeka, seragam tim nasional Indonesia menggunakan warna merah dan putih sesuai warna bendera negara. Kombinasi warna hijau dan putih juga sempat digunakan sebagai seragam tandang, yaitu pada penampilan tim nasional di Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne, Australia, hingga pertengahan dekade 1980-an.[37]

Seragam kandang pada tahun 2010-2012 pernah menimbulkan masalah saat bertanding melawan lawan yang mengenakan seragam berwarna putih, karena kaus kaki tim nasional Indonesia berwarna putih alih-alih merah seperti biasanya. Masalah ini diselesaikan dengan menggunakan kombinasi merah-hijau-hijau (untuk pertandingan tandang) dengan mengambil celana pendek dan kaus kaki hijau dari seragam tandang, atau tetap menggunakan seragam kandang merah (untuk pertandingan kandang). Setelah kekalahan kandang pada babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 melawan Bahrain pada 6 September 2011, celana pendek merah (dengan garis warna hijau) tidak pernah digunakan lagi. Sebagai pengganti, beberapa kali digunakan kombinasi merah-putih-merah sebagai seragam kandang alternatif, seperti pada pertandingan kandang berikutnya di babak kualifikasi melawan Qatar dan Iran pada tahun yang sama.

Pada 12 November 2012, seminggu menjelang dimulainya Piala Suzuki AFF 2012, Federasi Sepak Bola Indonesia merilis desain seragam kandang dan tandang baru hasil rancangan Nike. Seragam kandang kembali menggunakan perpaduan warna merah-putih-merah seperti tahun 2008, sementara seragam tandang mengusung kombinasi putih-hijau-putih. Menurut Nino Priyambodo selaku manajer pemasaran Nike Indonesia, pilihan warna hijau dimaksudkan untuk mengenang sejarah timnas Indonesia pada dekade 1950-an yang pernah tampil dengan seragam hijau. Ia berharap hal tersebut dapat menginspirasi tim untuk tampil lebih baik ke depannya.[38] Federasi Sepak Bola Indonesia juga menyiapkan celana pendek alternatif berwarna merah sebagai opsi lain untuk seragam kandang. Sementara itu, untuk seragam tandang disediakan celana pendek alternatif berupa celana pendek putih dengan nomor merah yang diambil dari desain celana pendek seragam kandang.

Pada 31 Oktober 2014, Nike merilis desain seragam kandang dan tandang baru untuk tim nasional Indonesia menjelang Kejuaraan AFF 2014. Jersey kandang didominasi warna merah dengan logo Nike berwarna putih dan garis-garis, serta aksen warna hijau pada bahu dan ujung lengan yang dibatasi garis putih. Seragam kandang mengusung perpaduan warna merah-putih-merah. Sementara itu, kostum tandang berwarna putih dengan kerah berwarna hijau, ujung lengan, dan logo Nike dalam format putih-hijau-putih.[39] Akibat sanksi FIFA pada 2015, jersey ini terpaksa digunakan lagi pada Kejuaraan AFF 2016 hingga 2018 dengan mengganti font punggung selain font tahun 2014 yang di pakai Nike sebelumnya.

Pada 31 Mei 2018, Nike kembali merilis seragam baru kandang dan tandang untuk timnas Indonesia. Jersey kandang tetap merah namun logo Nike-nya berwarna emas terinspirasi Lambang Garuda Pancasila, dalam format warna merah-putih-merah. Sementara seragam tandang putih kini memiliki logo Nike hijau, dengan padu padan warna putih-hijau-putih.[40]

Sejak 2020, timnas Indonesia beralih menggunakan seragam anyar buatan merek lokal Mills. Seragam kandang tetap merah-putih-merah namun bertambah ilustrasi siluet di bagian depan. Sementara kostum tandang putih-hijau-putih dilengkapi garis horizontal warna hijau di bagian depan disertai garis putih lebih kecil. Selain itu terdapat pula kostum ketiga hitam dengan strip emas dan siluet serupa.[41]

Untuk kejuaraan olahraga internasional seperti Pesta Olahraga Asia dan Pesta Olahraga Asia Tenggara, timnas tetap memakai perlengkapan merek Li-Ning alih-alih Nike atau Mills karena seluruh kontingen Indonesia berada di bawah naungan Komite Olimpiade Nasional Indonesia.[42]

Mulai 2024 (setelah gelaran Piala Asia AFC 2023 di Qatar), timnas Indonesia akan menggunakan seragam baru dari merek lokal Erigo.

Tim nasional sepak bola Indonesia telah banyak memanfaatkan Stadion Gelora Bung Karno di Gelanggang Olahraga Bung Karno, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat - Indonesia, sebagai kandang utama. Stadion dengan kapasitas tempat duduk lebih dari 77.193 penonton ini lebih sering dipakai untuk pertandingan sepak bola, meski mampu menampung jumlah yang lebih banyak lagi pada pertandingan tertentu. Stadion kebanggaan warga ibu kota ini sempat menjadi lokasi penyelenggaraan Final Piala Asia AFC 2007 dan saat ini menempati peringkat ke-42 sebagai stadion sepak bola terbesar di dunia.

Selain itu, Stadion Internasional Jakarta, yang telah berdiri di Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak 2023 turut disepakati menjadi kandang alternatif bagi timnas Indonesia. Berdasarkan kesepakatan antara PSSI dan PT JAKPRO selaku pengembang,[44] stadion bertaraf internasional dengan kapasitas 82.000 penonton ini kelak akan menjadi stadion terbesar di Indonesia.[45][46]

(19 November 2024; Kualifikasi Piala Dunia 2026)

(8 September 2023; FIFA Matchday)

(28 Maret 2023; FIFA Matchday)

(27 September 2022; FIFA Matchday)

(24 September 2022; FIFA Matchday)

(1 Juni 2022; FIFA Matchday)

(30 Januari 2022; FIFA Matchday)

(16 Oktober 2018; FIFA Matchday)

(6 Desember 2017; Piala Solidaritas Dunia Tsunami Aceh 2017)

(13 Juni 2017; FIFA Matchday)

(6 September 2016; FIFA Matchday)

(30 Maret 2015; FIFA Matchday)

(25 Juni 2014; FIFA Matchday)

(24 November 2010; FIFA Matchday)

(12 Oktober 2010; FIFA Matchday)

(11 Juni 2008; FIFA Matchday)

Kualifikasi tim Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2022 dan Piala Asia AFC 2023 disiarkan oleh jaringan televisi publik free-to-air TVRI (hanya babak kedua); jaringan televisi gratis Emtek SCTV (hanya babak kedua) dan Indosiar (babak play-off dan ketiga), mulai 2021;[47][48] dan Mola TV jaringan multiplatform premium Polytron (hanya babak kedua), hingga 2022.[49]

MNC Media juga menyiarkan pertandingan tim nasional tetapi dari tahun 2020 hingga 2024, MNC hanya meliput pertandingan tim nasional di Kejuaraan AFF dan Piala Asia AFC 2023 (telah lolos ke turnamen final) karena MNC-Lagardère (Kejuaraan AFF) dan kontrak kemitraan hak siar Football Marketing Asia (Piala Asia AFC).[50][51] Namun, TVRI, SCTV, Indosiar, dan Mola TV hanya membeli haknya dari PSSI.

Pertandingan dalam 12 bulan terakhir, dan jadwal pertandingan mendatang

Menang       Seri       Kalah

24 pemain berikut dipanggil untuk pertandingan Kejuaraan ASEAN 2024. Penampilan dan gol akurat per 9 Desember 2024, setelah pertandingan melawan  Myanmar.

Pencetak gol terbanyak

Tim Asia pertama di Piala Dunia FIFA (1934–1950-an)

Pertandingan yang melibatkan tim-tim dari Hindia Belanda diselenggarakan oleh Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB), atau penggantinya Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU), yang merupakan federasi sepak bola Hindia Belanda pada masa penjajahan. Pertandingan yang diselenggarakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI sebagai pertandingan resmi tim nasional Indonesia.

Pertandingan tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah ketika melawan tim nasional Singapura pada tanggal 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dimainkan di Batavia dan Hindia Belanda menang dengan skor akhir 1-0. Kemudian diikuti dengan pertandingan melawan tim Australia XI pada Agustus 1928 (kemenangan 2-1) dan tim dari Shanghai dua tahun kemudian (hasil imbang 4-4).

Pada tahun 1934, sebuah tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda di Pertandingan Kejuaraan Timur Jauh yang dimainkan di Manila, Filipina. Setelah mengalahkan Jepang 7-1 pada pertandingan pertamanya,[9] dua pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan (2-0 dari Tiongkok dan 3-2 dari tuan rumah) yang mengakibatkan tim nasional Jawa hanya menempati posisi kedua di turnamen tersebut. Meskipun tidak diakui oleh PSSI, pertandingan-pertandingan ini diakui oleh peringkat Elo Sepak Bola Dunia sebagai pertandingan pertama yang melibatkan tim nasional Indonesia.[10]

Hindia Belanda adalah tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA 1938 di Prancis, ketika tim ini lolos ke turnamen tahun 1938 setelah Jepang mengundurkan diri dari babak kualifikasi. Kekalahan 6-0 dari Hongaria, di babak penyisihan grup di Reims, tetap menjadi satu-satunya penampilan tim ini di Piala Dunia.

21 Mohammed Al Qowais, 2 Sultan Al Ghannam, 4 Ali Lajami, 5 Ali Al Bulayhi, 13 Moteb Alharbi, 17 Hassan Al Tambakti, 23 Mohammed Kanno, 8 Musab Aljuwayr, 15 Abdullah Al Khaibari, 10 Salem Al Dawsari (C), 20 Abdullah RadifCoach: Roberto Mancini

1 Maarten Paes, 2 Calvin Verdonk, 3 Jay Idzes (C), 5 Rizky Ridho, 6 Sandy Walsh, 8 Witan Sulaeman, 9 Rafael Struick, 11 Ragnar Oeratmangoen, 18 Ivar Jenner, 19 Thom Haye, 22 Nathan TJoe A On

TRIBUNSUMSEL.COM - Live RCTI Plus Timnas Indonesia vs Arab Saudi juga bisa disaksikan di Live Streaming TV Online via Live Streaming RCTI Plus.

Skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong akan kembali dipertemukan laga Timnas Indonesia vs Arab di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Round 3.

Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia, malam ini Selasa 19 November 2024 pukul 19.00 WIB.

Siaran Langsung Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Live Streaming Bola Timnas Indonesia vs Arab Saudi dapat juga diakses via Live Streaming RCTI Plus serta Live Streaming TV Online Vision +.

Kebangkitan sepak bola Indonesia (1985–1995)

Pada babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 1986, Indonesia lolos dari babak pertama dengan meraih empat kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan, sebelum akhirnya berada di puncak grup. Korea Selatan menjadi pemenang atas Indonesia di putaran kedua.

Indonesia kemudian mencapai semifinal Asian Games 1986 setelah mengalahkan Uni Emirat Arab di perempat final. Namun, timnas Indonesia pada akhirnya gagal meraih medali setelah kalah dari tuan rumah Korea Selatan di semifinal, dan dikalahkan Kuwait dalam perebutan medali perunggu.[11]

Tonggak sejarah pada masa ini adalah keberhasilan Indonesia meraih medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara (Sea Games) pada tahun 1987 setelah mengalahkan Malaysia 1-0 di final dan dan pada tahun 1991 saat mengalahkan Thailand dalam adu penalti untuk meraih gelar juara.

Pada kualifikasi Piala Dunia 1990, timnas Indonesia tidak lolos dari babak pertama dengan catatan hanya meraih satu kemenangan atas Hong Kong, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan. Pada kualifikasi Piala Dunia 1994, Indonesia juga hanya meraih satu kemenangan atas Vietnam.